Tugas
dari mas Asdos Jaringan Telekomunikasi disuruh presentasi tentang
static routing plus buat konfigurasinya 3 router, 3 switch, 6 PC
memakai software namanya Packet Tracer 5.0. Pertama tau disuruh bikin
konfigurasi aku ya “Ohh yayaya” aja, ehh gataunya susah-susah gampang,
beda sama Boson yang dulu pernah aku pake. Orang awam Packet Tracer
sepertiku butuh waktu 2 hari buat ngerjain ini soalnya gak tau juga
harus mulai darimana dan ngapain dulu. Hahaha :D
Kira-kira gambar topologinya seperti ini :
FYI :
- Router ke router : Serial
- Router ke switch : FastEthernet (boleh pake Ethernet tapi lebih cepat FastEthernet)
- Switch ke PC : FastEthernet
- Konektor yang warna merah menggunakan Serial DCE, jadi saat
konfigurasi harus disertakan clock rate 64000. Jika menggunakan Serial
DTE tidak perlu clock rate.
- (recommended) Sebaiknya menggunakan Routers yang Generic (Router-PT)
agar kita tidak perlu menambahkan modul pada komponen router.
- (recommended) Untuk Switches gunakan Generic (Switch-PT)
- Konfigurasi ini menggunakan CLI (command-line interface)
Cara Konfigurasi Static Routing pada Packet Tracer
Setting router
1. ROUTER 0 (setting 1 serial, 1 FastEthernet)
Router>en // enable
Router#conf t //configure terminal
Router(config)#int fa0/0 //setting interface dari router ke switch
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 //setting IP dan subnet mask
Router(config-if)#no shut //mengaktifkan setting diatasnya
Router(config-if)#ex //exit
Router(config)#
Router(config)#int s2/0 //setting interface serial di router 0
Router(config-if)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000 //kecepatan clock
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
1. ROUTER 1 (setting 2 serial, 1 FastEth)
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.4.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
ROUTER 2 (setting 1 serial, 1 FastEth)
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Gimana
mudah kan? Tunggu dulu kita belum selesai settingnya. Kita perlu
setting routingnya, yang diatas itu hanya setting masing-masing router.
INGAT! Routing berbeda dengan router.
Cara setting routing :
Router0:
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2 //
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router1 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2
Router2 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Memberi IP pada masing-masing PC
- Klik image PC
- Klik Tab Desktop
- Pilih IP Configuration
- Ulangi hingga PC5
Daftar IP Address dan Default Gateway :
PC
|
IP Address
|
Default Gateway
|
PC0
|
192.168.1.2
|
192.168.1.1
|
PC1
|
192.168.1.3
|
192.168.1.1
|
PC2
|
192.168.2.2
|
192.168.2.1
|
PC3
|
192.168.2.3
|
192.168.2.1
|
PC4
|
192.168.3.2
|
192.168.3.1
|
PC5
|
192.168.3.3
|
192.168.3.1
|
S
Semua telah terkonfigurasi. Setelah itu silahkan di ping pada
masing-masing PC/router. Koneksi akan berhasil jika muncul Reply. Jika
mengikuti langkah-langkah diatas Insyaallah dijamin tidak akan gagal
(kalo presentasiku salah, berarti ini juga salah :D) *CMIIW
Selamat memcoba sendiri ^^
EIGRP (Enhanced
Interior Gateway Routing Protocol) adalah Cisco proprietary routing
protocol loosely berdasarkan asli IGRP. EIGRP merupakan lanjutan
jarak-vector routing protocol, dengan optimasi untuk meminimalkan kedua
rute ketidakstabilan yang timbul setelah perubahan topologi, serta
penggunaan bandwidth dan proses power dalam router. [Sumber : www.wikipedia.com]
Intinya
adalah, ketika kita membuat sebuah jaringan kelas yang berbeda atau
subnet yang berbeda, akan sangat jelas bahwa kita membutuhkan sebuah
router, pada kasus-kasus dan pembahasan sebelumnya, kita sudah mencoba
menghubungkan kelas-kelas dan subnet-subnet yang berbeda dengan
menggunakan router, tetapi hanya 1 router, nah, bagaimana jika kita
menggunakan 2 router.
Perhatikan gambar berikut ini :
Gambar 1 : Design Jaringan EIGRP
Intinya
adalah, EIGRP berfungsi untuk menghubungkan router 1 dengan router
yang lain dengan cara mengenalkan network-network pada setiap interface
yang berada pada router itu sendiri…ya, kurang lebihnya kayak
pengaturan gateway pada setiap PC gitu….pembahasan network ini sendiri
yang sedikit rumit, disini langsung saja saya pilihkan contoh kasus
yang mudah, sedangkan untuk network, akan saya coba membahasnya pada
artikel selanjutnya, intinya alamat network itu tidak bias dipakai pada
jaringan sama halnya seperti broadcast…
Langkah-langkah :
1. Atur ip address PC01 menjadi 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3
2. Atur ip address PC02 menjadi 172.10.10.10 dengan subnet mask 255.255.0.0 gateway 172.10.10.20
3. Klik 2x router dan atur setiap interfacenya dengan masuk pada tab CLI…
4. Misal pada router 0 :
a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja
b. Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini…
c. Router>enable --> ‘mengaktifkan router’
d. Router#configure terminal --> ‘configurasi router’
e. Router(config)#interface fa 0/0 --> ‘mengaktifkan ethernet 0/0’ – sesuaikan dengan pengaturan awal 0/0 atau 0/1’
f. Router(config-if)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0 --> ‘memberikan ip address dan subnet mask’
g. Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’
h. Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/0’
i. Router(config)#interface fa 0/1 --> ‘mengaktifkan Ethernet 0/1’
j. Router(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.252 --> ‘memberikan ip address dan subnet mask’
k. Router(config-if)#no shutdown --> ‘router tidak boleh mati’
l. Router(config-if)#exit --> ‘keluar dari Ethernet 0/1’
m. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
n. Router#write --> ‘menyimpan perintah-perintah sebelumnya agar router dapat berjalan normal’
5. Lakukan hal yang sama pada router 1 :
a. Jika ada pertanyaan awal ketik ‘no’ aja
b. Kemudian Enter dan Enter sampai muncul seperti ini…
c. Router>enable
d. Router#configure terminal
e. Router(config)#interface fa 0/0
f. Router(config-if)#ip address 172.10.10.20 255.255.0.0
g. Router(config-if)#no shutdown
h. Router(config-if)#exit
i. Router(config)#interface fa 0/1
j. Router(config-if)#ip address 192.168.0.2 255.255.255.252
k. Router(config-if)#no shutdown
l. Router(config-if)#exit
m. Router(config)#exit
n. Router#write
6. Oke,
pengaturan ip addres pada setiap router sudah dilakukan, namun, hal
ini tidak serta merta PC01 dan PC02 langsung terhubung, coba aja
diping, pasti RTO alias ‘Request Time Out’
Gambar 2 : Nah, kan RTO…
7. Selanjutnya adalah setting EIGRP…
8. Pada router 0
a. Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’
b. Router>enable --> ‘mengaktifkan router kembali’
c. Router#configure terminal --> ‘masuk pada konfigurasi router’
d. Router(config)#router eigrp 10 --> ‘masuk pada pengaturan router eigrp 10’
e. Router(config-router)#network 192.168.1.0 --> ‘atur network gateway atau fa 0/0’
f. Router(config-router)#network 192.168.0.0 --> ‘atur network fa 0/1’
g. Router(config-router)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router eigrp’
h. Router(config)#exit --> ‘keluar dari konfigurasi router’
i. Router#write --> ‘lakukan penyimpanan’
9. Lanjut pada router 1
a. Press RETURN to get started. --> ‘langsung aja enter’
b. Router>enable
c. Router#configure terminal
d. Router(config)#router eigrp 10
e. Router(config-router)#network 172.10.0.0
f. Router(config-router)#network 192.168.0.0
g. Router(config-router)#exit
h. Router(config)#exit
i. Router#write
10. Kalo sudah, sekarang coba kita ping dari pc01 ke pc02…langsung aja ya…
Gambar 3 : nah, kan, sudah reply…alhamdulillah…
11. Oke guys, semoga bermanfaat ya…selanjutnya coba studi kasus lagi…buatkan saya design seperti ini…