Selasa, 31 Januari 2012

Setting Mikrotik Wireless Bridge

Sering kali, kita ingin menggunakan Mikrotik Wireless untuk solusi point to point dengan mode jaringan bridge (bukan routing). Namun, Mikrotik RouterOS sendiri didesain bekerja dengan sangat baik pada mode routing. Kita perlu melakukan beberapa hal supaya link wireless kita bisa bekerja untuk mode bridge. 
Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.
Namun, jika jaringan wireless kita sudah cukup besar, mode bridge ini akan membuat traffic wireless meningkat, mengingat akan ada banyak traffic broadcast dari network yang satu ke network lainnya. Untuk jaringan yang sudah cukup besar, saya menyarankan penggunaan mode routing.
Berikut ini adalah diagram network yang akan kita set.
 

Konfigurasi Pada Access Point
1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1
 
2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge

3. Masukkan IP Address pada interface bridge1
4. Selanjutnya adalah setting wireless interface. Kliklah pada menu Wireless (1), pilihlah tab interface (2) lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan (3). Pilihlah mode AP-bridge (4), tentukanlah ssid (5), band 2.4GHz-B/G (6), dan frekuensi yang akan digunakan (7). Jangan lupa mengaktifkan default authenticated (8) dan default forward (9). Lalu aktifkankanlah interface wireless (10) dan klik OK (11).

5. Berikutnya adalah konfigurasi WDS pada wireless interface yang digunakan. Bukalah kembali konfigurasi wireless seperti langkah di atas, pilihlah tab WDS (1). Tentukanlah WDS Mode dynamic (2) dan pilihlah bridge interface untuk WDS ini (3). Lalu tekan tombol OK.
6. Langkah selanjutnya adalah menambahkan virtual interface WDS. Tambahkan interface WDS baru seperti pada gambar, lalu pilihlah interface wireless yang kita gunakan untuk WDS ini. Lalu tekan OK.
7. Jika WDS telah ditambahkan, maka akan tampak interface WDS baru seperti pada gambar di bawah.


Konfigurasi pada Wireless Station
Konfigurasi pada wireless station hampir sama dengan langkah-langkah di atas, kecuali pada langkah memasukkan IP Address dan konfigurasi wirelessnya. Pada konfigurasi station, mode yang digunakan adalah station-wds, frekuensi tidak perlu ditentukan, namun harus menentukan scan-list di mana frekuensi pada access point masuk dalam scan list ini. Misalnya pada access point kita menentukan frekuensi 2412, maka tuliskanlah scan-list 2400-2500.


Pengecekan link

Jika link wireless yang kita buat sudah bekerja dengan baik, maka pada menu wireless, akan muncul status R (lihat gambar di bawah).


Selain itu, mac-address dari wireless yang terkoneksi juga bisa dilihat pada jendela registration (lihat gambar di bawah).


Konfigurasi keamanan jaringan wireless
Pada Mikrotik, cara paling mudah untuk menjaga keamanan jaringan adalah dengan mendaftarkan mac-address wireless pasangan pada access list. Hal ini harus dilakukan pada sisi access point maupun pada sisi client. Jika penginputan access-list telah dilakukan, maka matikanlah fitur default authenticated pada wireless, maka wireless lain yang mac addressnya tidak terdaftar tidak akan bisa terkoneksi ke jaringan kita.
Jika kita menginginkan fitur keamanan yang lebih baik, kita juga bisa menggunakan enkripsi baik WEP maupun WPA.

Instalasi Ubuntu 10.04

Instalasi Ubuntu 10.04

Instalasi Ubuntu sendiri sebetulnya ada beberapa cara yaitu melalui media CD, USB flash dan yang lainnya disini saya mencoba memberikan contoh instalasi Ubuntu menggunakan media CD.
  • Pertama-tama silahkan booting melalui CD setelah tampil seperti gambar P.2 diatas maka kita bisa memilih langsung menginstal ubuntu atau melakukan live CD (disini disarankan menggunakan live CD terlebih dahulu agar kita mengetahui adakah perangkat keras yang butuh driver tambahan).
  • Karena menggunakan live CD maka yang dipilih adalah Try Ubuntu 10.04
  • Setelah tampilan gambar P.3 didesktop kita akan melihat 2 icon yaitu Example dan Install Ubuntu 10.04
  • Klik Install Ubuntu 10.04 dan akan terlihat tampilan gambar I.1
Gambar I.1


  • Bahasa yang dipilih adalah English kemudian klik Foward dan Ubuntu akan menyesuaikan setingan waktu dengan yang ada di komputer seperti terlihat pada gambar I.2
Gambar I.2


Dibawah ini, gambar I.3 adalah local time yang digunakan bila tidak sesuai Anda dapat merubahnya dan disesuaikan dengan negara dan waktu yang sesuai dengan GMT. Klik Foward untuk melanjutkan.
Gambar I.3


  • Kemudian akan diminta untuk menseting keyboard (gambar I.4) yang digunakan, biasanya standart keyboard yang digunakan adalah USA sehingga tidak perlu dirubah. Namun anda dapat mencoba apakah keyboard yang dipakai dapat dikenali dengan baik dengan mencoba tombol-tombol yang ada di keyboard. Klik foward untuk ketahap selanjutnya.
Gambar I.4


  • Selanjutnya pemilihan partisi dimana Ubuntu akan di-install, digambar I.5 – I.8 terlihat bahwa sistem operasi terdahulunya dikenali oleh Ubuntu dalam hal ini adalah Windows serta dapat dilihat yang berwarna biru adalah /dev/sda1 sekaligus tempat windows di-install dan yang berwarna hijau adalah /dev/sda5.
  • Gambar I.5 adalah instalasi Ubuntu di seluruh hardisk yang mengakibatkan sistem operasi terdahulu akan dihapus dan diganti dengan hanya Ubuntu.
Gambar I.5


  • Gambar I.6 adalah pemilihan partisi hardisk diserahkan seluruhnya kepada Ubuntu.
Gambar I.6


  • Gambar I.7 adalah pemilihan partisi hardisk diserahkan kepada Ubuntu dan dipilih partisi hardisk yang paling besar.
Gambar I.7


  • Gambar I.8 adalah pengaturan partisi dilakukan secara manual dan pilihan inilah yang dipilih karena diasumsikan sebelumnya Anda sudah menyiapkan partisi kosong untuk Ubuntu.
Gambar I.8


  • Setelah dipilih specify partitions manually (advanced) maka akan tampil seperti pada gambar I.9 dimana telihat 3 partisi yaitu /dev/sda1, /dev/sda5 dan free space.
Gambar I.9
Di free space itulah akan menginstal Ubuntu 10.04, disini free space untuk Ubuntu hanya 6 Gb dan disini dicontohkan membuat 3 partisi yaitu partisi root (dilambangkan dengan “/”), home dan swap. Yaitu masing-masing root= 2Gb (gambar I.10), home= 3Gb (gambar I.11) dan swap= 1Gb (gambar I.12). Gambar dapat dilihat dibawah ini.
Gambar I.10


Gambar I.11


Gambar I.12


  • Kemudian dilanjutkan dengan membuat user (gambar I.13).
Gambar I.13


  • Bila di-install berdampingan dengan sistem operasi yang lain maka akan tampil seperti dibawah ini (gambar I.14).
Gambar I.14


  • Ini adalah cara mengimport user dari sistem operasi yang lain baik itu user serta folder-folder yang ada di sistem operasi tersebut (abaikan saja).
  • Dan yang terakhir adalah settingan yang telah dilakukan sebelumnya akan dikonfirmasi oleh Ubuntu. Bila ada ketidaksesuaian informasi bisa kembali untuk memperbaikinya dengan tombol back, namun bila yakin selajutnya tinggal klik Install (gambar I.15)
Gambar I.15


  • Prosesnya instalasinya sendiri berlangsung antara 30-60 menit tergantung spesifikasi komputer, menggunakan komputer pentium 4 1,6 Ghz, RAM 512 membutuhkan waktu kira 30 menit, proses penginstalan akan terlihat seperti gambar I.16.
Gambar I.16


  • Bila proses selesai maka akan ada pemberitahuan apakah akan melanjutkan live CD atau me-restart komputer.
  • Setelah restart maka tampilan awal ketika komputer hidup akan seperti gambar I.17, bila akan memilih sistem operasi lain maka tinggal kita pilih dan tekan enter.
Gambar I.17
  • Tampilan Login (gambar I.18) masukan username dan password yang telah dibuat pada proses sebelumnya.
Gambar I.18


  • Tampilan Desktop Ubuntu (gambar I.19)
Gambar I.19

Selamat menikmati Ubuntu 10.04 LTS

Instalasi Mikrotik RouterOS

Instalasi Mikrotik RouterOS

Pastiin kamu dah punya cd Mikrotik nya (klo blom punya mo instal pake apa??)

Booting dari Cd-Room:



Udah proses Booting, sekarang pilih paket² yang mo di install,,


Paket² nya da banyak,
tiap paket punya fungsi yang beda-beda tapi ada juga yang berkaitan,
jadi biar aman instal smua paket aja :P (kan biar bisa di pelajari smuanya)..

untuk milih smua paket nya kamu bisa tekan "a", trus klo dah yakin buad mulai instal paket2 nya teken "i", entar ada pertanyaan:

* Do you want to keep old configuration ? [ y/n] ketik Y
* Continue ? [ y/n] ketik Y


Setelah itu proses installasi system dimulai,
disini kita tidak perlu membuat partisi hardisk karena secara otomatis dia akan membuat partisi sendiri.

Gambar pas lagi proses instalasi.

Setelah proses installasi selesai maka kita akan di minta untuk merestart system,
tekan enter untuk merestart system.


udah itu kamu di sarankan untuk nge-check Hardisk yang dipake,
proses pengecekan ini lumayan lama loh tergantung dari space hardisk yang dipake.


Kalo kamu yakin hardisk nya masih bagus teken "N" aja, abis proses chek nya lama sih


Udah itu kamu di bawa ke halaman login Mikrotik. Selesai de proses instalasi nya


Membuat DNS Server, Web Server dan Database Server Menggunakan Linux Fedora 8

Membuat DNS Server, Web Server dan Database Server Menggunakan Linux Fedora 8

On December 10, 2007, in Fedora, Linux, Server, by FX. Eko Budi Kristanto - 51,926 views
Server Linux Fedora 8DNS Server dan LAMP menggunakan Linux Fedora sebenarnya pernah saya tuliskan pada artikel saya yang terdahulu, tentang DNS Server Linux, Web Server Linux. Dengan tujuan membantu rekan-rekan yang baru saja beralih ke Linux dan kebetulan menggunakan Linux Fedora 8, ada baiknya saya menuliskan artikel ini. Panduan ini untuk kasus sebagai berikut:
  1. Membuat DNS server untuk domain linuxer.local
  2. Membuat DNS server virtual untuk domain fxekobudi.local, sarolangun.local
  3. Membuat Web server untuk domain linuxer.local, fxekobudi.local, dan sarolangun.local
  4. Membuat Database server menggunakan MySQL yang akan digunakan oleh aplikasi open source (WordPress, Joomla, dan Drupal) pembangun situs lokal pada domain yang telah saya sebutkan di atas.
Sebelum mulai melangkah ke konfigurasi DNS dan LAMP (Linux-Apache-PHP-MySQL), berikut ini adalah konfigurasi pada Laptop yang saya gunakan:
IP Loopback: 127.0.0.1 IP Address NIC: 192.168.0.44 Netmask: 255.255.255.192 (/26)
Paket BIND: bind-9.5.0-18.a7, bind-libs-9.5.0-18.a7, bind-utils-9.5.0-18.a7, bind-chroot-9.5.0-18.a7 Paket APACHE: httpd-2.2.6-3, httpd-tools-2.2.6-3, system-config-httpd-1.4.4-1, httpd-manual-2.2.6-3 Paket MySQL: mysql-libs-5.0.45-4.fc8, mysql-5.0.45-4.fc8, mysql-server-5.0.45-4.fc8 Paket PHP: php-common-5.2.4-3, php-5.2.4-3, php-gd-5.2.4-3, php-cli-5.2.4-3, php-mysql-5.2.4-3
Semua paket sudah disertakan dalam DVD Installer Fedora 8, jadi jika belum terinstal, silahkan instal dengan menggunakan media DVD atau bisa juga menggunakan repository Fedora 8. Untuk mengecek apakah sudah terinstal atau belum, gunakan command:
$ rpm -qa | grep [nama-paket]
1. DNS SERVER Instal paket:
# yum install bind bind-libs bind-utils bind-chroot
Tidak seperti pada fedora 7, Anda dapat menemukan named.conf setelah instalasi bind. Sehingga hanya perlu mengedit konfigurasinya saja.
# vim /var/named/chroot/etc/named.conf
options {
listen-on port 53 { 127.0.0.1; };
listen-on-v6 port 53 { ::1; };
directory     "/var/named";
dump-file     "/var/named/data/cache_dump.db";
statistics-file "/var/named/data/named_stats.txt";
memstatistics-file "/var/named/data/named_mem_stats.txt";
allow-query     { localhost; };
recursion yes;
};
 
logging {
channel default_debug {
file "data/named.run";
severity dynamic;
};
};
 
zone "." IN {
type hint;
file "named.ca";
};
 
include "/etc/named.rfc1912.zones";
 
// -------------
// Resolve DNS
// -------------
zone "linuxer.local" IN {
type master;
file "./zone/linuxer.local.zone";
allow-update { key "rndckey"; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};
 
// -------------
// Reverse DNS
// -------------
zone "0.168.192.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "./zone/0.168.192.in-addr.arpa.zone";
allow-update { key "rndckey"; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};
 
include "/etc/named.primary.conf";
Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/linuxer.local.zone:
$ttl 38400
@    IN    SOA    ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN    NS    fxekobudi.linuxer.local.
IN MX    20    mail.linuxer.local.
fxekobudi    IN    A    192.168.0.44
www        IN    CNAME    fxekobudi
ftp        IN    CNAME    fxekobudi
Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/0.168.192.in-addr.arpa.zone:
$ttl 38400
@    IN    SOA    ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006769
10800
3600
604800
38400 )
IN    NS    fxekobudi.linuxer.local.
44    IN    PTR    fxekobudi.linuxer.local.
Konfigurasi untuk file /var/named/chroot/etc/named.primary.conf:
# vim /var/named/chroot/etc/named.primary.conf
// ----------------------------
// Virtual Domain fxekobudi.local
// ----------------------------
zone "fxekobudi.local" IN {
type master;
file "./zone/fxekobudi.local.zone";
allow-update { key "rndckey"; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};
 
// ----------------------------
// Virtual Domain sarolangun.local
// ----------------------------
zone "sarolangun.local" IN {
type master;
file "./zone/sarolangun.local.zone";
allow-update { key "rndckey"; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};
Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/fxekobudi.local.zone:
$ttl 38400
@    IN    SOA    ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN    NS    fxekobudi.fxekobudi.local.
IN MX    20    mail.fxekobudi.local.
fxekobudi    IN    A    192.168.0.44
www        IN    CNAME    fxekobudi
ftp        IN    CNAME    fxekobudi
Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/sarolangun.local.zone:
$ttl 38400
@    IN    SOA    ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN    NS    fxekobudi.sarolangun.local.
IN MX    20    mail.sarolangun.local.
fxekobudi    IN    A    192.168.0.44
www        IN    CNAME    fxekobudi
ftp        IN    CNAME    fxekobudi
Konfigurasi untuk file /etc/resolv.conf:
search linuxer.local
search fxekobudi.local
search sarolangun.local
nameserver 127.0.0.1
nameserver 192.168.0.44
Tes konfigurasi DNS server:
$ dig linuxer.local
$ nslookup www.linuxer.local
Jalankan daemon DNS server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig --levels 235 named on
2. WEB SERVER Instal paket:
# yum install httpd
Edit file konfigurasi apache:
# vim /etc/httpd/conf/httpd.conf
Berikut beberapa konfigurasi yang perlu Anda lakukan:
### Section 1: Global Environment
User apache
Group apache
 
### Section 2: 'Main' server configuration
DocumentRoot "/var/www/html"
<directory "/var/www/html">
DirectoryIndex index.html index.html.var index.php
 
### Section 3: Virtual Hosts
# Konfigurasi virtual host
Include ./conf/vhosts.conf</directory>
Buat file virtual host:
# vim /etc/httpd/conf/vhosts.conf
NameVirtualHost 192.168.0.44:80
 
<virtualhost 192.168.0.44:80>
ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html
ServerName linuxer.local
ServerAlias www.linuxer.local
ErrorLog logs/error_log
CustomLog logs/access_log combined
</virtualhost>
 
<virtualhost 192.168.0.44:80>
ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/fxekobudi
ServerName fxekobudi.local
ServerAlias www.fxekobudi.local
ErrorLog logs/fxekobudi.local-error_log
CustomLog logs/fxekobudi.local-access_log combined
</virtualhost>
 
<virtualhost 192.168.0.44:80>
ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/sarolangun
ServerName sarolangun.local
ServerAlias www.sarolangun.local
ErrorLog logs/sarolangun.local-error_log
CustomLog logs/sarolangun.local-access_log combined
</virtualhost>
Jalankan daemon web server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig --levels 235 httpd on
3. DATABASE SERVER Instal paket:
# yum install mysql-libs mysql mysql-server
Jalankan daemon mysql server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig --levels 235 mysqld on
Gunakan phpMyAdmin untuk mempermudah administrasi. Baca artikel saya tentang instalasi phpMyAdmin. Buat user selain root untuk mengakses database, gunakan interface phpMyAdmin saja.4. PHP Instal paket:
# yum install php-common php php-gd php-mysql
Untuk edit file php.ini, gunakan command berikut:
vim /etc/php.ini
Pada bagian ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ; Error handling and logging ; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; Rubah pada baris 356:
display_errors = On
Pada baris 619, tambahkan extension=gd.so agar script php dapat memanggil modul gd yang akan digunakan untuk Joomla:
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Dynamic Extensions ;
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
extension=gd.so

membuat web server

Membuat Web Server di Linux Ubuntu



Mungkin bagi temen-temen yang sering otak-atik pemrograman web seperti php(Personal Home Page), sudah tidak asing lagi kalau mendengar istilah webserver. Kalau di windows mungkin udah biasa membuatnya tapi bagaiman halnya dengan di linux.?

Berikut ini saya akan memberi tau bagaimana membuat webserver di linux dan semoga bisa membantu temen-temen semua dalam belajar pemrograman web khususnya di linux. Jangan lupa untuk laptop atau komputer kita harus terkoneksi internet terlebih dahulu karena file-file yang akan kita install seperti apache, php dan server database nanti langsung didownload dari internet, sebenarnya ada cara lain untuk mendapatkan file-file untuk tersebut yaitu dengan DVD repositorinya linux, tapi untuk cara tersebut tidak saya bahas disini.

Langsung saja dari pada kelamaan, temen-temen pasti juga pengen segera tau bagaiman cara membuatnya, berikut ini langkah-langkah :

Pertama instal dulu web server apache
# sudo apt-get install apache2

kedua install database server
# sudo apt-get install mysql-server

kemudian install php untuk apache
# sudo apt-get install php5

selanjutnya install mysql untuk apache
# apt-get install libapache-mod-acct-mysql
# apt-get install php5-mysql

sebagai tambahan juga silahkan tes terlebih dahulu apakah webserver yang telah temen-temen buat tadi sukses atau tidak dengan cara ketikkan alamat di browsernya :

http://localhost

jika telah tampil tulisan “it work“, berarti instalasi yang baru saja temen-temen lakukan telah berhasil dan untuk htdoc di linux adalah :

/ var / www /

sudah selesai semua, semoga bisa membantu temen-temen agat tidak terlalu tergantung pada windows. kalau linux bisa kenapa pakai windows..

maju terus Opensource..!!